WahanaNews.co | Ibu
kota Turkmenistan di Asia Tengah, Ashgabat, dapat gelar sebagai "juara" kota
paling mahal bagi para pekerja asing (ekspatriat).
Baca Juga:
Ini Dia Negara dengan Wanita Tercantik di Asia: Indonesia Peringkat Berapa?
Ashgabat adalah kota berpenduduk sekitar satu juta jiwa yang
menduduki puncak survei biaya hidup tahun 2021 oleh perusahaan konsultan
Mercer.
Peringkat tersebut menempatkan Ashgabat di atas kota
termahal tahun lalu, Hong Kong, yang sekarang berada di posisi kedua, diikuti
Beirut di Lebanon dan Tokyo di Jepang.
Laporan tahunan memeringkat 209 kota berdasarkan biaya
pengeluaran seperti perumahan, transportasi dan makanan.
Baca Juga:
Ini 5 Negara di Asia Tetangga Indonesia yang Jadi ‘Sekutu’ Israel
Mercer telah mengevaluasi lebih dari 200 barang dan jasa
untuk laporan tersebut. Laporan ini dirancang untuk membantu perusahaan dan
pemerintah di dunia menentukan berapa banyak mereka harus membayar karyawan
asing.
Ekspatriat adalah orang-orang yang tinggal atau bekerja di
luar negara asalnya.
Sebagian besar kota di 10 besar versi Mercer adalah pusat
bisnis, tempat pertumbuhan ekonomi menyebabkan kenaikan harga perumahan dan
biaya hidup lainnya.
Namun Ashgabat meraih peringkat tinggi karena kesengsaraan
ekonomi, bukannya kemakmuran. Hal itu menjadikannya , membuatnya tak terduga
atau bahkan aneh dan mengagetkan.
Mengapa Ashgabat berada di urutan teratas daftar itu?
Jean-Philippe Sarra dari Mercer mengatakan, "Inflasi lokal yang tinggi
menjelaskan kenaikan Ashgabat ke peringkat pertama dari kedua dalam survei
tahun lalu." Inflasi adalah tingkat kenaikan harga barang dan jasa dari waktu
ke waktu.
Dikenal karena pemerintahannya yang otokratis dan cadangan
gasnya yang besar, Turkmenistan telah bergulat dengan krisis ekonomi jangka
panjang yang telah menjerumuskan banyak warganya ke dalam kemiskinan.
Dulunya bagian dari Uni Soviet, negara ini sangat bergantung
pada pendapatan ekspor gas alam ke Rusia. Mengingat hal ini, gejolak ekonomi
Turkmenistan sebagian didorong oleh harga gas yang rendah.
Penurunan harga energi global pada 2014 mendorong kenaikan
inflasi dan harga pangan.
Pada September tahun lalu, laporan Human Rights Watch (HRW)
mengatakan, "Pandemi Covid-19 telah secara drastis memperburuk krisis pangan
yang sudah ada di Turkmenistan."
"Kekurangan makanan bersubsidi, yang meningkat sejak 2016,
telah memburuk, dengan orang-orang mengantri berjam-jam untuk mencoba membeli
produk makanan yang lebih terjangkau, seringkali ditolak dengan tangan kosong,"
papar laporan itu.
Meskipun demikian, pemerintah Turkmenistan memulai ekspansi
besar Ashgabat pada Mei. Presiden lama Gurbanguly Berdymukhamedov berjanji
mengubah ibu kota menjadi "salah satu kota paling makmur di dunia".
Di mana peringkat kota-kota lain dalam survei? Ibu kota
Lebanon, Beirut, mengalami peningkatan besar, melonjak dari peringkat ke-45
setahun sebelumnya ke peringkat ke-3 dalam survei 2021.
Mercer mengaitkan ini dengan sejumlah faktor, "Termasuk
kekacauan politik beberapa tahun terakhir dan depresi ekonomi yang parah dan
ekstensif."
"Pandemi Covid-19 dan ledakan Pelabuhan Beirut (pada 2020)
semuanya telah memperkuat dampak ekonomi, menyebabkan rekor inflasi yang
tinggi," ungkap Mercer.
Tiga kota Swiss masuk dalam 10 besar, termasuk Zurich, yang
turun ke peringkat kelima.
Dari kota-kota China yang paling mahal yakni Shanghai naik
satu posisi ke nomor enam sementara ibu kota, Beijing, naik ke urutan
kesembilan.
Singapura, negara-kota yang terkenal dengan sektor
keuangannya yang berkembang pesat, menempati posisi ketujuh.
Di Inggris, London berada di peringkat ke-18, naik satu
peringkat dari peringkat 19 tahun lalu, sementara Birmingham berada di
peringkat 121, naik delapan peringkat dari 129 pada 2020.
Di bagian bawah daftar, ibu kota Kirgistan, Bishkek,
menduduki peringkat sebagai kota paling murah untuk karyawan asing menurut
survei.
Secara berurutan dari nomor satu hingga 10, berikut daftar
kota dengan biaya hidup termahal pada 2021: Ashgabat (Turkmenistan), Hongkong
(China), Beirut (Lebanon), Tokyo (Jepang), Zurich (Swiss), Shanghai (China),
Singapura, Jenewa (Swiss), Beijing (China), Bern (Swiss). [qnt]