WahanaNews.co, Jakarta - Setidaknya 80 orang tewas imbas kebakaran hutan di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/8/23).
Kebakaran itu bermula dari semak-semak yang terbakar di Kota Kula pada Selasa tengah malam. Api kemudian menjalar ke wilayah lain hingga Kota Lahaina.
Baca Juga:
Terperangkap Karhutla, 96 Warga Hawaii Tewas Terpanggang Api
Hawaii dilaporkan tengah mengalami kekeringan sehingga api bisa lebih mudah meluas ke area lain. Kondisi ini kian parah karena muncul Topan Dora dan tingkat kelembaban yang rendah.
Menurut Associated Press, Topan Dora mengubah Lahaina menjadi "zona perang."
Saat api mencapai Lahaina, warga bergegas menyelamatkan diri, bahkan banyak pula di antara mereka yang melompat ke laut agar terhindar dari api.
Baca Juga:
Korban Kebakaran Hutan di Hawaii Semakin Bertambah Banyak
Melihat banyak orang menceburkan diri ke laut, coast guard Laihana menari mereka untuk menyelamatkannya.
Salah satu warga menggambarkan kondisi itu seperti kiamat.
Imbas kebakaran itu, sekitar 2.200 bangunan hancur dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban jiwa juga diperkirakan akan terus bertambah.
Pihak berwenang hingga kini masih kini masih terus melakukan operasi penyelamatan.
Kebakaran hutan kali ini disebut sebagai bencana alam terbesar yang di Hawaii.
Gubernur Hawaii, Josh Green, mengatakan operasi pemulihan akan berlangsung sulit.
"Proses pemulihan akan sangat rumit, tapi kami ingin orang-orang kembali ke rumah dan kami akan membantu hingga situasinya aman, karena saat ini masih saat sangat berbahaya," kata Greens.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]