"Kami tidak pernah meremehkan ancaman, kami tidak pernah menganggap musuh sedang terlelap, dan kami selalu waspada dan waspada," tambahnya.
Komandan Mousavi mengatakan kepada televisi pemerintah, pangkalan itu terletak "beberapa ratus meter di bawah tanah", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
TV pemerintah mengatakan drone utama armada itu adalah "Kaman-22", sebuah pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan rudal dan mampu terbang setidaknya sejauh 2.000 kilometer.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada program drone Korps Pengawal Revolusi Islam Iran pada Oktober tahun lalu.
Amerika Serikat menuduh Pasukan Pengawal Revolusi berada di balik serangan pesawat tak berawak September 2019 di kilang minyak Saudi, serta serangan pesawat tak berawak Juli 2021 di sebuah kapal komersial di lepas pantai Oman yang menewaskan dua awak.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Namun Iran telah membantah tuduhan itu.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.