Teheran berargumen bahwa sanksi menghambat investasi di sektor energi. Namun, sebagian besar pendapatan minyaknya, yang mencapai $144 miliar selama tiga tahun pertama pemerintahan Joe Biden, dialokasikan untuk mendanai prioritas geopolitik.
Menurut jurnalis Arezoo Karimi, dana ini lebih banyak disalurkan untuk mendukung rezim Bashar Assad di Suriah, alih-alih membangun infrastruktur domestik.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Iran disebut telah menghabiskan lebih dari $25 miliar untuk menopang rezim Assad, termasuk dengan memberikan minyak secara cuma-cuma.
Akibatnya, sektor energi Iran tidak mendapatkan modernisasi yang sangat dibutuhkan.
Kebutuhan Investasi Baru
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Pejabat Iran mengakui perlunya miliaran dolar investasi untuk memodernisasi sektor energi mereka.
Namun, Omid Shokri, analis energi dari Gulf State Analytics, menyebut bahwa investasi asing hanya mungkin jika sanksi dicabut dan Iran memenuhi standar internasional seperti Financial Action Task Force (FATF).
Bahkan jika hal ini terjadi, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menarik investor kembali.