WahanaNews.co | Presiden Israel, Isaac Herzog, melakukan perjalanan ke Turki pada Rabu (9/3/2022) untuk merajut kembali hubungan kedua pihak yang sempat renggang.
Herzog menjadi pemimpin Israel pertama yang berkunjung ke Turki dalam 14 tahun.
Baca Juga:
Polda Jambi Gelar Upacara Sertijab Karo Ops, Dir Intelkam, Kapolres Batanghari dan Kapolres Bungo
Herzog dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Ankara, sebelum melakukan perjalanan ke Istanbul untuk pertemuan dengan komunitas Yahudi Turki.
Turki dan Israel pernah menjadi sekutu dekat.
Namun, hubungan itu berantakan di bawah pemerintahan Erdogan.
Baca Juga:
Terkait Pertemuan Dengan Presiden Israel, MUI Nonaktifkan Dua Nama
Erdogan kerap melontarkan kritik yang blak-blakan terkait kebijakan Israel terhadap Palestina.
Sementara Israel meradang karena Erdogan merangkul Hamas, yaitu kelompok militan yang mengontrol Jalur Gaza. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.
Turki dan Israel menarik duta besarnya pada 2010, setelah pasukan Israel menyerbu armada Turki yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Insiden itu mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki.
Hubungan Turki dan Israel kembali renggang pada 2018.
Ketika itu Turki marah karena Amerika Serikat memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Turki kembali menarik duta besarnya dari Israel, begitu pula sebaliknya.
Sejauh ini keduanya belum menunjuk duta besar masing-masing.
Upaya untuk memulihkan hubungan dimulai ketika Turki berusaha untuk mengakhiri isolasi internasional, dengan menormalkan hubungan dengan beberapa negara di kawasan termasuk Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Dalam langkah pertama menuju rekonsiliasi, Erdogan menelepon Herzog setelah terpilih menjadi perdana menteri tahun lalu.
Sejak itu, keduanya telah mengadakan beberapa percakapan telepon.
Turki menegaskan tidak akan ada perubahan pada posisi Ankara terhadap Palestina, meskipun ada upaya normalisasi dengan Israel.
Erdogan juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Naftali Bennett menyusul pembebasan pasangan Israel yang ditangkap di Istanbul karena dicurigai menjadi mata-mata.
Pekan lalu, Herzog mengunjungi Siprus dan mengeluarkan jaminan bahwa hubungan Israel yang memanas dengan Turki tidak akan mengorbankan hubungan dengan Siprus.
Kemudian selama kunjungan ke Yunani bulan lalu, Herzog membuat pernyataan serupa.
Israel bersikeras akan terus memperluas kerjasamanya dengan Yunani dan Siprus, yang memiliki ketegangan hubungan dengan Turki. Hubungan Israel dengan Yunani dan Siprus berkembang setelah penemuan simpanan gas alam yang cukup besar di perairan Mediterania timur. [gun]