WahanaNews.co, Jakarta - Tank-tank Israel dilaporkan telah mengepung Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Younis, Jalur Gaza, Palestina, pada hari Selasa (26/3/2024).
Beberapa saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pasukan militer Israel melepaskan rentetan tembakan ke arah kompleks rumah sakit. Kendati begitu, belum ada serangan yang terjadi.
Baca Juga:
Langgar Gencatan Senjata, Israel-Hizbullah Saling Serang Lagi
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan pasukan Zionis menembakkan peluru dan melakukan serangan di sekitar RS Nasser "sebagai persiapan untuk penyerbuan".
"Ribuan orang yang terlantar masih berada di dalam rumah sakit," bunyi keterangan Kemenkes Gaza, seperti dikutip AFP, Rabu (27/3/2024).
"Mereka tidak memiliki air makanan, dan susu formula yang cukup. Hidup mereka dalam bahaya," lanjut keterangan Kemenkes Gaza.
Baca Juga:
Warga Sipil Dilarang Tentara Israel Memasuki Desa-desa Lebanon Selatan
Pasukan militer Israel belum memberikan respons terkait pengepungan ini hingga berita ini terbit.
Selama sembilan hari terakhir, Israel terlibat pertempuran sengit di dalam dan sekitar Rumah Sakit Al Shifa, Kota Gaza. Mereka mengklaim menewaskan 170 warga Palestina di sana dan menangkap ratusan lainnya.
Bulan Sabit Merah Palestina pada Selasa (26/3) menyatakan Rumah Sakit Al Amal, yang terletak di dekat Khan Younis, tidak lagi berfungsi usai pasukan Zionis merangsek dan memblokir pintu masuk.
Organisasi pun menyebut masyarakat internasional gagal memberikan perlindungan yang diperlukan bagi staf medis, pasien, dan pengungsi Gaza yang berlindung di Al Amal.
Serangan Israel ke RS di Gaza ini berlangsung ketika Dewan Keamanan PBB telah mengesahkan resolusi yang mendesak gencatan senjata segera di Jalur Gaza pada Senin (25/3/2024).
Dalam resolusi itu, DK PBB menuntut "gencatan senjata segera" selama bulan Ramadan yang sedang berlangsung. Resolusi tersebut juga mendesak gencatan senjata yang mengarah pada penghentian perang "yang abadi".
Resolusi itu juga menuntut Hamas segera membebaskan sandera yang masih ditahan.
Resolusi DK PBB ini juga disahkan ketika agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sebentar lagi mencapai bulan ke-6.
Per hari ini, lebih dari 32.333 warga Palestina di Gaza tewas dan sebanyak 74.694 lainnya terluka imbas agresi brutal Israel sejak 7 Oktober lalu. Sebagian besar korban tewas ialah anak-anak dan perempuan.
[Redaktur: Sandy]