Sebelumnya, pemerintah Jerman di bawah Kanselir Olaf Scholz mendukung Kyiv tapi enggan mengirim rudal Taurus jarak jauh karena khawatir memicu ketegangan dengan Rusia sebagai kekuatan nuklir.
Merz menyatakan dukungannya terhadap pengiriman rudal Taurus yang mampu menyerang jauh ke wilayah Rusia.
Baca Juga:
Sri Mulyani Bertemu Menkeu Republik Federal Jerman Bahas Hubungan Perdagangan hingga Progres Aksesi ke OECD
Namun, pemerintah Jerman kini memilih strategi ambiguitas dan tidak merinci senjata apa yang akan dikirim ke Ukraina.
Dalam wawancara dengan WDR, Merz tidak memastikan apakah Jerman akan mengirim rudal Taurus ke Kyiv.
Merz juga mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak negosiasi damai dan malah meningkatkan intensitas perang.
Baca Juga:
Tak Satu pun Bunker Bisa Digunakan, Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III
"Kepala Kremlin merespon upaya diplomatik dengan memperkeras perang," kata Merz.
"Putin melihat tawaran perundingan sebagai kelemahan," ujarnya.
Sejak Donald Trump kembali sebagai Presiden AS, ia mendorong negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina, bahkan mengusulkan Vatikan sebagai lokasi pertemuan.