WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebuah jet tempur Su-30SM milik Rusia dilaporkan hilang dalam misi di tenggara pulau itu, Kamis (14/8/2025), menurut Angkatan Laut Ukraina.
Pesawat tempur multiperan bermesin ganda dan dua kursi tersebut jatuh karena alasan yang belum diketahui.
Baca Juga:
Gugur dalam Latihan, Marsma Fajar Ternyata Pernah Cegat Jet Tempur AS di Langit Indonesia
"Intelijen Ukraina mencegat komunikasi radio Rusia yang menunjukkan hilangnya kontak dengan jet tersebut," tulis laporan WN, mengutip pernyataan pihak Ukraina, Jumat (15/8/2025).
Kehilangan kontak memicu operasi pencarian dan penyelamatan oleh pasukan Rusia untuk menemukan pesawat senilai 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 808 miliar itu.
Laporan menyebutkan puing-puing pesawat terlihat di permukaan laut, namun nasib pilotnya masih belum jelas.
Baca Juga:
Malfungsi di Langit Iran, Jet Tempur Israel Hampir Mendarat Darurat
Insiden ini menambah daftar kerugian Su-30 Rusia sejak perang Rusia–Ukraina berlangsung.
Pada 2 Mei, Ukraina mengklaim menembak jatuh dua Su-30 dengan rudal udara-ke-udara yang diluncurkan dari drone laut di dekat Novorossiysk.
Sebuah pesawat lain diduga rusak pada 9 Mei dalam serangan terhadap pangkalan udara yang digunakan untuk meluncurkan rudal Kinzhal.
"Insiden-insiden ini menunjukkan meningkatnya tantangan bagi operasi udara Rusia," tulis ulasan WN.
Moskow belum mengonfirmasi secara resmi kehilangan tersebut, namun saluran Telegram pro-Kremlin Fighterbomber memberi isyarat melalui unggahan puitis dan foto hitam-putih Su-30.
Kelompok pemantau Angin Krimea menduga jet itu berbasis di pangkalan udara Saki atau Belbek di Krimea yang diduduki.
Saluran Telegram Rusia Military Informer mengklaim pesawat itu bagian dari penerbangan angkatan laut Armada Laut Hitam.
Su-30SM, dengan kode NATO "Flanker-H", adalah jet tempur generasi 4+ buatan Irkut Corporation Rusia dengan kemampuan misi superioritas udara dan serangan darat.
Pesawat ini dilengkapi mesin vektor dorong, radar array bertahap, dan avionik canggih.
Jatuhnya jet tempur ini terjadi bersamaan dengan agenda pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (15/8/2025) di Alaska untuk membicarakan akhir perang di Ukraina.
AS sebelumnya mengusulkan pertemuan tiga pihak dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, namun Putin menolak.
Trump mengatakan ia akan tahu dalam dua menit setelah berbicara dengan Putin apakah pemimpin Rusia itu tertarik mengakhiri perang.
Ini akan menjadi pertemuan puncak tatap muka pertama antara Trump dan Putin sejak KTT Helsinki 2018 di Finlandia.
Mereka sempat berinteraksi singkat di KTT G20 2019 di Osaka, Jepang, namun tanpa agenda resmi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]