WahanaNews.co | Mantan
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menegaskan lagi keyakinannya, kepemimpinan
Taliban di Afghanistan kali ini akan lebih terbuka dan jauh lebih baik dibandingkan
dengan 25 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Menurut pria yang kerap disapa JK itu, para pemimpin Taliban
saat ini menyadari bahwa mereka membutuhkan pengakuan internasional untuk bisa
memerintah di Afghanistan.
Sementara itu, untuk mendapatkan pengakuan internasional,
Taliban tidak bisa memerintah dengan cara terlalu konservatif atau tertutup,
dan brutal.
"Kita mendoakan saja lah jangan terlalu pesimistis.
Kita optimistis saja dengan catatan lihat ke depan nanti dan mendoakan agar apa
yang mereka cita-citakan dalam membentuk pemerintahan terbuka, inklusif, dan
melindungi hak perempuan, itu terjadi," kata JK saat diwawancarai CNN
Indonesia TV pada Minggu (22/8).
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
"Jika lihat 25 tahun lalu, Taliban sangat brutal tentu
itu menjadi trauma bagi masyarakat Afghanistan. Tapi Saya yakin tidak akan
kembali seperti itu karena dari pengalaman itu, mereka sadar tidak bisa
memerintah dengan cara seperti itu," ucap JK menambahkan.
JK mengatakan berdasarkan informasi yang ia dapat dan
pemberitaan di media, situasi di Ibu Kota Kabul hari ini pun sudah mulai
kembali normal. Menurutnya, itu menjadi salah satu harapan baik setelah Taliban
menduduki Kabul dan Istana Kepresidenan pada Minggu (15/8) lalu.
JK juga mengamati bahwa Taliban dan perwakilan pemerintah
Afghanistan yang digulingkan sampai saat ini masih terus berdialog dengan damai
terkait pembentukan pemerintahan baru di negara Asia Selatan itu.
"Hari ini di Kabul situasi ekonomi sudah berjalan
dengan lancar. Jadi sebenarnya ada harapan. Memang ada kekhawatiran bahwa ini
akan menyebabkan masalah baru, konflik baru, tapi kita mendoakan saja agar
mereka dapat menyelesaikan masalah dengan damai," papar JK.
Menurut JK salah satu tugas terpenting pimpinan Taliban saat
ini adalah mendisiplinkan seluruh anggota dan pasukannya agar bersikap sesuai
janji mereka agar lebih terbuka dan tidak menggunakan kekerasan terhadap
masyarakat.
Selama ini, JK memang dikenal aktif dalam upaya damai
Afghanistan. Saat masih menjabat sebagai Wapres RI periode 2014-2019, JK pernah
beberapa kali terlibat langsung dalam perundingan damai Afghanistan.
Ia pun kerap berbicara langsung dengan Presiden Afghanistan,
Ashraf Ghani, serta para petinggi Taliban dalam beberapa kali kesempatan.
JK bahkan menuturkan bahwa perwakilan pemerintah Afghanistan
dan Pemimpin Politik Taliban pernah bergantian diundang makan bersama di
kediaman dinas Wapres RI di Jakarta Pusat. [rin]