WahanaNews.co | Apakah China tengah
bersiap menginvasi Taiwan? Pertanyaan itu sedang didiskusikan dengan berapi-api
pada banyak forum di China. Hal itu pula yang seharusnya menjadi perhatian
utama Presiden Amerika Serikat (AS) mendatang di bidang geopolitik.
Wacana ini bermula ketika Presiden China, Xi
Jinping, mengunjungi pangkalan korps marinir Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di
Provinsi Guangdong, 13 Oktober lalu. Saat berkunjung, Xi berkata kepada para
personel marinir agar "bersiap untuk perang".
Baca Juga:
TNI Dipercaya Jaga Perdamaian di Afrika Tengah
Pernyataan Xi tersebut ditulis sejumlah surat kabar
dengan tajuk utama yang mengindikasikan
invasi akan terjadi dalam waktu dekat.
Invasi hampir bisa dipastikan tidak bakal terjadi.
Namun, ada cukup alasan mendasar mengapa para pakar China mendiskusikan masa
depan Taiwan.
China dan Amerika Serikat sudah sejak lama
berhadapan satu sama lain terkait Taiwan. Beijing berkeras, pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu adalah teritori
milik mereka "yang tak boleh dilanggar"
Baca Juga:
Miliki Kecepatan Super, Ini Rahasia Kereta Shinkansen Jepang
Di sisi lain, Washington DC mengatakan, ketetapan apapun mengenai pemisahan Taiwan dan
China harus dilakukan secara damai.
Selama berpuluh tahun, kebuntuan itu terus bertahan.
Namun, sekarang,
situasi tersebut amat mungkin berubah.