WahanaNews.co | Dihantam rudal Ukraina, kapal perang Rusia, Moskva, terbakar dan meledak dahsyat. Menurut Kiev, kapal itu berisi 510 awak saat diserang pada Rabu (13/4) malam.
Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan, "Kejutan terjadi dengan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, Moskva."
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
"Ini sangat membakar. Saat ini. Dan dengan badai laut ini tidak diketahui apakah mereka akan dapat menerima bantuan. Ada 510 awak kapal," katanya dalam siaran YouTube. "Kami tidak mengerti apa yang terjadi."
Versi militer Rusia, kapal penjelajah rudal Moskva terbakar yang menyebabkan amunisi yang dibawanya meledak. Kementerian Pertahanan setempat mengatakan seluruh awak telah dievakusi dengan aman.
Kementerian itu tidak mengonfirmasi bahwa serangan rudal Ukraina sebagai penyebab kapal tersebut terbakar dan meledak. Namun, kementerian tersebut mengakui kapal Moskva mengalami kerusakan parah.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Pejabat Ukraina pada Rabu malam mengklaim bahwa baterai rudal anti-kapal Neptune mereka yang disembunyikan di Odessa telah berhasil menyerang kapal Moskva dua kali, membuat kapal penjelajah itu terbakar.
Di antara mereka yang membuat klaim adalah Maksim Marchenko, gubernur yang juga kepala administrasi militer di Odessa, serta Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri di Kiev.
"Rudal Neptune yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!" tulis Marchenko di Telegram, seperti dikutip AFP, Kamis (14/4/2022).
Moskva menjadi terkenal di awal perang ketika pasukan perbatasan Ukraina yang mempertahankan sebuah pulau strategis dilaporkan diperintahkan para awak kapal perang Moskva untuk menyerah.
Alih-alih menyerah, pasukan Kiev tersebut justru memberi jawaban caci maki. Itu adalah kapal penjelajah rudal kelas Slava yang diluncurkan pada 1979. Ia dipersenjatai dengan 16 rudal anti-kapal dan lebih banyak lagi rudal pertahanan udara, torpedo, dan senjata lainnya.
Ia bagian dari armada Laut Hitam Rusia, dan telah terlibat dalam operasi di lepas pantai Ukraina sejak Februari lalu. [rsy]