WahanaNews.co | Di tengah meningkatnya kasus COVID-19, militer Jerman akhirnya mewajibkan pasukannya untuk mendapatkan vaksin. Pada Selasa (22/11/2021), Kementerian Pertahanan Jerman mengkonfirmasi bahwa mereka menambahkan vaksin COVID-19 ke dalam daftar vaksin wajib yang harus didapatkan tantara Jerman.
Hingga Senin (21/11/2021), ada 1.215 kasus virus corona aktif yang dilaporkan di kalangan militer dan staf sipil Kementerian Pertahanan. Sejak awal pandemi, diketahui ada dua tantara Jerman yang meninggal karena COVID-19.
Baca Juga:
Derita Mahasiswa Deli Serdang yang Magang di Jerman: Pekerjaan Tak Sesuai Harapan
Sedangkan penghitungan nasional kasus baru yang dikonfirmasi, bertambah 45.326 kasus baru pada Selasa (23/11/2021). Lebih lanjut, terdapat 309 kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan pada hari yang sama. Jumlah ini menjadikan total korban sejak awal wabah di Jerman menjadi 99.433 orang.
Pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mendesak warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke Jerman karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Dan jika ada warga AS yang tetap ingin ke Jerman, pemerintah AS memastikan mereka telah mendapatkan vaksin secara penuh.
Beberapa negara bagian di Jerman telah memperketat aturan untuk orang yang tidak divaksinasi dalam beberapa hari terakhir dan mendesak orang yang belum melakukannya untuk mendapatkan suntikan.
Baca Juga:
Dijanjikan Honor Rp 30 Juta, Ini Penjelasan UNJ Soal Program Magang Terindikasi TPPO
Tetapi minoritas warga Jerman, dengan jumlah yang cukup besar, masih menolak untuk divaksin. Hal ini mendorong peringatan keras dari menteri kesehatan negara itu tentang konsekuensi bagi orang-orang yang tidak divaksinasi.
"Pada akhir musim dingin ini, hampir semua orang di Jerman akan divaksinasi, (terlepas apakah mereka akan) sembuh atau meninggal," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Senin, seperti dikutip dari The Associated Press.
Sekitar 68% dari 83 juta penduduk Jerman telah divaksinasi lengkap. Namun jumlah ini masih jauh di bawah ambang batas minimum sebesar 75% yang ditargetkan pemerintah.