Mantan Perdana Menteri Najib Razak telah menjadi sasaran berbagai tuduhan korupsi sejak jatuh dari kekuasaan dalam pemilihan umum 2018. Dia mulai menjalani hukuman 12 tahun pada Agustus 2022 setelah kalah dalam banding terakhirnya dalam kasus pertama dari beberapa kasus pengadilan.
Muhyiddin menjadi PM Malaysia pada Maret 2020 setelah perebutan kekuasaan internal, ketika koalisi reformis memenangkan pemilu bersejarah pada 2018.
Baca Juga:
Malaysia Cabut BMAD Serat Selulosa Asal Indonesia, Kemendag RI Prediksi Ekspor ke Malaysia Meningkat
Dia kehilangan jabatan pada tahun 2021 karena lebih banyak manuver politik, dan koalisinya kemudian kalah dalam pemilu yang diperjuangkan dengan susah payah oleh politisi veteran lainnya, Anwar Ibrahim, pada bulan November.
Anwar Ibrahim, yang menjabat sebagai PM Malaysia saat ini, telah berjanji untuk menindak korupsi, memerintahkan peninjauan program bantuan pemerintah selama pandemi.
Najib Razak, yang pernah menjadi bos Muhyiddin, menjadi PM Malaysia pertama yang dijebloskan ke penjara ketika dia dinyatakan bersalah melakukan korupsi dalam kasus terkait skandal miliaran dolar di lembga dana negara 1MDB. Dia menghadapi beberapa persidangan lain atas skandal korupsi 1MDB. [ast/eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.