Namun kasus ini mengalami kebuntuan sampai akhirnya polisi membuat sayembara. Barang siapa yang bisa memberi informasi mengenai pelaku akan diberi hadiah 3 juta yen (sekitar Rp 383 juta pada saat itu).
Sialnya, bertahun-tahun setelahnya, kasus ini seperti diabaikan. Ayah Satomi pun mendorong melalui blognya, agar kasus ini diusut kembali.
Baca Juga:
Kementerian P2MI Petakan Pasar Tenaga Kerja di Luar Negeri, 3 Negara Sudah Kerjasama
Tersangka Terungkap
13 tahun berlalu. Seorang karyawan swasta bernama Manabu Kashima (35) ditangkap Kepolisian Hiroshima, Jepang.
Dilansir dari Japan Today, Kashima ditangkap pada Jumat (13/4/2018) setelah polisi berhasil mengungkap kasus lawas itu melalui DNA dan sidik jari Kashima.
Baca Juga:
Jepang Perluas Kerja Sama Pertahanan dengan RI Cs
Kashima membunuh Satomi Kitaguchi pada 5 Oktober 2004 di Kota Hatsukaichi, Hiroshima, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Kepada polisi Kashima pun kemudian mengakui perbuatannya.
Awalnya polisi memeriksa Kashima untuk kasus lain yakni mengenai pelecehan dan perkelahian. Namun setelah dilakukan pemeriksaan data, rupanya DNA dan sidik jari Kashima sama dengan DNA dan sidik jari yang ada di lokasi pembunuhan korban.
Padahal Kashima sebelumnya tak pernah masuk 'radar' polisi sebagai salah satu terduga pembunuh Kitaguchi. Polisi pun melakukan investigasi untuk mengungkap apa yang menjadi motif Kashima.