WAHANANEWS.CO, Jakarta - Situasi politik di Peru kembali memanas setelah proses hukum terhadap mantan Presiden Dina Boluarte terus berlanjut.
Perkembangan terbaru kasus tersebut menjadi perhatian besar publik dan media internasional di tengah masa transisi pemerintahan yang sensitif.
Baca Juga:
Mundur dari SEA Games 2025, Keputusan Kamboja Berpotensi Ubah Peta Persaingan Indonesia
Mengutip laporan Aljazeera.com, Dina Boluarte diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan selama masa kepemimpinannya.
Ia juga disebut melanggar etika pemerintahan melalui sejumlah keputusan politik yang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat dan oposisi.
Kasus ini mencuat tidak lama setelah gelombang protes besar melanda ibu kota Lima pada awal tahun.
Baca Juga:
Gen Z Bergerak-Bendera One Piece Berkibar, Demo RI Nular ke Peru
Aksi demonstrasi tersebut dipicu kekecewaan publik terhadap kebijakan pemerintahan sebelumnya yang dianggap gagal memenuhi kebutuhan rakyat serta memperlebar kesenjangan sosial.
Krisis politik yang menyertai penyelidikan terhadap Boluarte telah memperburuk ketidakstabilan politik di negara itu.
Pergantian kepemimpinan yang berlangsung cepat dinilai memperlambat proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan berbagai program nasional yang telah direncanakan sebelumnya.