WahanaNews.co | Momen bersejarah lahir di Kazakhstan.
Lebih dari 77 persen pemilih di telah menyetujui amandemen konstitusi yang mencari model pemerintahan baru, kata Kementerian Luar Negeri Kazakhstan, Senin (6/6/2022).
Baca Juga:
Setiap Hari 10.000 Warga Rusia Kabur ke Georgia Gara-gara Putin
Sebanyak 77,18 persen pemilih dalam referendum 5 Juni 2022 menyetujui amandemen dan membuka jalan untuk mengubah 33 atau sepertiga pasal dari dokumen yang awalnya diadopsi pada 1995 itu.
Kementerian mengatakan, reformasi ini bertujuan untuk menjauh dari "sistem super-presidensial" dengan memperkuat parlemen, otoritas lokal, dan mekanisme perlindungan hak asasi manusia.
Sebanyak 10.012 TPS didirikan dan partisipasi pemilih mencapai 68,06 persen.
Baca Juga:
Wamendag Bidik Kazakhstan untuk Kembangkan Potensi Perdagangan
"Referendum bisa dianggap sah," ujar ketua komisi pemilihan Nurlan Abdirov.
Kementerian mengatakan jumlah pemilih yang menolak proposal mencapai 18,66 persen, sementara 4,16 persen dari surat suara tidak sah.
“Referendum adalah momen bersejarah bagi Kazakhstan. Amandemen Konstitusi yang disetujui berarti fase baru dalam pengembangan kenegaraan kita untuk memperkuat mekanisme perlindungan hak asasi manusia dan lembaga-lembaga demokrasi di Kazakhstan,” kata Menteri Luar Negeri Mukhtar Tileuberdi.