“Kami bangga secara resmi telah meluncurkan Dialog Friends of Indonesia Renewable Energy (FIRE) untuk membantu transisi. Kami terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melalui program pada sektor energi rendah karbon,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/11/2021).
Dalam rangkaian acara COP26, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki target ambisius untuk menutup operasi PLTU batubara.
Baca Juga:
Maksud Hati Cegah Kiamat Batubara, Apa Daya China-India Malah Kena Murka
Bahkan, Indonesia menargetkan pengoperasian PLTU dengan total kapasitas 9,2 gigawatt (GW) akan dihentikan sebelum tahun 2030.
Menurut Arifin, rencana penghentian PLTU dilakukan untuk mencapai tujuan ekonomi rendah karbon dan nol emisi pada 2060 atau lebih cepat.
Di sisi lain, Indonesia akan terus melakukan transisi ke energi baru terbarukan.
Baca Juga:
Heboh! India dan China Tolak Hapus Batubara di KTT COP26
Indonesia diyakini memiliki sumber daya yang melimpah terutama energi surya, hidro, angin, panas bumi, hingga uranium dengan total potensi mencapai 648,3 GW.
Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara, Tata Mustasya, juga menyambut baik pernyataan Indonesia yang ingin menutup operasi PLTU batubara.
Sebab, PLTU batubara di Indonesia dengan kapasitas 31,9 GW telah berkontribusi sangat besar terhadap krisis iklim serta dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat.