• Swedia: Meskipun memiliki standar hidup tinggi, sektor kesehatan dan teknologi di Swedia tetap menghadapi kesulitan dalam merekrut tenaga kerja.
• Norwegia: Sektor minyak dan gas, perawatan kesehatan, serta konstruksi mengalami kekurangan pekerja meski kondisi kerja di negara ini sangat menarik.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo–Gibran: Penertiban TKA di KEK Sei Mangkei Bukti Transformasi Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Maju 2045
• Finlandia: Industri perhotelan dan layanan kesehatan mengalami kekurangan tenaga kerja besar, mendorong pemerintah meningkatkan kebijakan imigrasi tenaga kerja.
• Austria: Pertumbuhan ekonomi yang pesat membuat Austria kekurangan tenaga kerja di bidang perdagangan terampil.
• Republik Ceko: Sektor TI dan perhotelan menghadapi defisit tenaga kerja yang berdampak pada hasil industri.
Baca Juga:
PWDPI Jambi Surati Kejari: Minta Koreksi Penerapan Pasal pada Kasus Pengrusakan Bangunan Milik YC
• Denmark: Sektor konstruksi, teknologi, dan kesehatan mengalami kesulitan dalam merekrut tenaga kerja berkualitas.
• Irlandia: Dengan perekonomian yang sedang berkembang, Irlandia membutuhkan lebih banyak tenaga kerja terampil di sektor konstruksi dan layanan kesehatan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Faktor Penyebab Krisis Tenaga Kerja di Eropa