WahanaNews.co | Kelompok
pemberontak Taliban dengan leluasa menyerang tiga titik Provinsi Badghis,
Afghanistan. Serangan Taliban memicu kepanikan para penduduk setempat serta
mendorong tahanan untuk keluar dari penjara kota.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Dilansir dari Reuters, Kamis (8/7/2021), Gubernur Badghis
Husamuddin Shams mengatakan Taliban telah menyerang Kota Qala-i-Naw dari tiga
arah pada pagi hari tadi. Pasukan keamanan Afghanistan pun melawan mereka.
"Mereka memasuki beberapa bagian kota, tetapi kemudian
musuh menghadapi reaksi keras," katanya. "Saat ini, setelah sekitar
dua jam bentrokan di kota, musuh terpaksa mundur,".
Pejabat setempat menggambarkan keadaan panik. Dia menyebut
bahwa Kota Qala-i-Naw dalam keadaan kacau saat serangan dilancarkan Taliban.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
"Qala-i-Naw berada dalam keadaan kacau karena pasukan
keamanan dan orang-orang tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang,"
kata Kepala Dewan Provinsi Badghis, Abdul Aziz Bek.
"Lebih dari 200 tahanan di penjara pusat Badghis
mendobrak gerbang penjara dan melarikan diri," imbuh Bek.
Saat pasukan asing menarik diri dari Afghanistan setelah
hampir 20 tahun, Taliban dengan cepat menguasai kota-kota di provinsi utara dan
barat. Mereka memaksa tentara untuk menyerah dan warga sipil melarikan diri.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Afghanistan
Bismillah Mohammadi mengatakan bahwa perang sedang memasuki tahap "sulit".
Negosiasi yang gagal antara pemerintah Afghanistan dan Taliban di Qatar membuat
kemajuan substantif dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pihak yang bertikai
telah mengadakan pertemuan dalam beberapa hari terakhir.
Iran melalui Menteri Luar Negerinya Mohammad Javad Zarif
mengatakan kepada Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan bahwa mereka
siap membantu mengakhiri krisis di Afghanistan. Iran yang siap menjadi tuan
rumah pertemuan keduanya mendesak agar rakyat dan politisi negara itu untuk
membuat "keputusan sulit" tentang masa depannya.
"Berkomitmen pada solusi politik adalah pilihan
terbaik," kata Javad Zarif. [qnt]