Selama bertahun-tahun, DUK adalah formasi sukarelawan otonom yang independen dari militer Ukraina, mengambil bagian dalam beberapa pertempuran terberat di timur Ukraina.
Pada tahun 2016, Kotsiubailo – yang saat itu baru berusia 21 tahun – menjadi komandan Kompi Serangan Pertama, yang telah beroperasi dengan nama “Serigala Da Vinci” sejak saat itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Saat itu, dia setahun lebih muda dari saya, namun dia memiliki otoritas, dan selalu pergi berperang sendiri,” ujar seorang prajurit berusia 28 tahun Pavlo, yang dipanggil dengan nama “Belarusia” karena asal-usulnya, kepada Kiev Independent.
Pavlo mengatakan bahwa Kotsiubailo tidak pernah mengirim tentaranya ke medan perang sendirian. “Ia hanya mengirim mereka yang siap ke garis depan,” tegasnya.
“Yang mengejutkan saya adalah bahwa setiap posisi Da Vinci dilengkapi sepenuhnya untuk pertempuran skala penuh – ada semua senjata yang bisa dibayangkan,” kata Pavlo.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
“Setiap orang yang datang ke Da Vinci diberikan semua yang mereka butuhkan untuk bekerja dengan nyaman – mulai dari rompi antipeluru dan helm hingga produk kebersihan pribadi. Da Vinci selalu mengatakan bahwa Anda harus bersiap menghadapi yang terburuk,” lanjutnya.
Pada bulan Desember 2021, Presiden Volodymyr Zelensky menghadiahkan Kotsiubailo dengan penghargaan tertinggi bangsa – urutan Bintang Emas, serta gelar Pahlawan Ukraina. Kotsiubailo menjadi komandan termuda yang menerima gelar tersebut, serta pejuang sukarelawan pertama dalam sejarah Ukraina yang dianugerahi gelar tersebut saat masih hidup. [ast/eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.