"Rusia telah melakukan perjuangan yang suci untuk melindungi kedaulatan dan keamanannya dari kekuatan hegemoni. Kami akan selalu mendukung keputusan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, dan bersama-sama kita akan melawan imperialisme," kata Kim melalui seorang penerjemah.
Pada saat yang hampir bersamaan, Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah melakukan peluncuran dua rudal kendali balistik jarak dekat.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Kedua rudal tersebut ditembakkan dari wilayah Sunan menuju Laut Jepang pada tengah hari waktu setempat.
"Kemampuan pemantauan dan kewaspadaan militer kami telah ditingkatkan, dan kami siap menghadapi peluncuran selanjutnya. Kami juga bekerja erat dengan Amerika Serikat," kata Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan dalam pernyataannya.
Pasukan penjaga perbatasan Jepang juga mengonfirmasi peluncuran kedua rudal oleh Korea Utara dan menyatakan bahwa keduanya jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Peluncuran ini merupakan bagian dari serangkaian uji coba senjata dan rudal yang telah dilakukan oleh rezim di Pyongyang sepanjang tahun ini.
Pada 24 Agustus yang lalu, Korea Utara mencoba meluncurkan satelit mata-mata untuk kedua kalinya, tetapi sayangnya satelit tersebut kemudian meledak di udara.
Di Rusia, Kim Jong Un didampingi oleh sejumlah petinggi militer dan mereka memiliki rencana untuk membahas kerja sama dalam bidang pertahanan dengan Vladimir Putin. Salah satu anggota delegasi penting Kim adalah Pak Thae Song, yang menjabat sebagai kepala komite teknologi dan ilmu antariksa Korea Utara.