Prigozhin, yang milisi Wagner-nya memelopori perebutan kota Bakhmut di Ukraina bulan lalu, selama berbulan-bulan secara terbuka menuduh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Militer Jenderal Valery Gerasimov tidak kompeten dan menolak memberikan amunisi dan dukungan untuk Wagner dalam pertempuran di Ukraina.
Saat perseteruan mereka memuncak, Kementerian Pertahanan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tuduhan Prigozhin "tidak benar dan merupakan provokasi informasional".
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Prigozhin berdalih tindakannya bukanlah kudeta militer sebagaimana yang dipaparkan para pejabat Rusia.
Pemberontakan oleh Wagner Group ini akan merugikan militer Rusia yang sedang fokus berperang melawan Ukraina. Sebaliknya, hal itu akan menguntungkan militer Kyiv.
Angkatan Bersenjata Ukarina merespons pemberontakan Wagner Group itu dengan memposting di Twitter: "Kami sedang menonton."
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Mykhailo Podolyak, salah satu penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan: "Masa-masa sulit akan datang untuk Rusia."
Mengutip Sindonews, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah diberi pengarahan tentang situasi di Rusia, di mana para pejabat Amerika menggambarkan pemberontakan itu "serius".
"Kami sedang memantau situasi dan akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra mengenai perkembangan ini," kata Gedung Putih.