"Ini soal mimpi dan keyakinan 67.000 warga Pakistan yang mungkin kini tertinggal."
Ia menambahkan, "Mereka yang bertanggung jawab harus diidentifikasi, apakah itu di kementerian atau di antara operator swasta yang menjual paket haji."
Baca Juga:
Pakistan Kehilangan Dukungan di DK PBB, India Lanjutkan Manuver Diplomatik
Lebih lanjut Malik menyatakan, "Jika haji tidak dapat dilaksanakan, uangnya harus dikembalikan. Kami akan menilai apakah ada keuntungan yang diperoleh dari uang para jemaah."
Menanggapi pertanyaan Malik, Menteri Federal untuk Urusan Agama dan Kerukunan Antaragama, Sardar Muhammad Yousaf, menyatakan penyesalan atas kejadian tersebut. Ia meyakinkan komite bahwa langkah-langkah pemulihan sedang dilakukan.
"Uang yang disalurkan melalui sistem akan dikembalikan. Kami telah mengamankan 10.000 slot tambahan, dan diskusi sedang berlangsung untuk mendapatkan lebih banyak tempat," ujar Sardar.
Baca Juga:
Gawat! Jet Tempur Rafale Gagal Total, Armenia Siap Beli Jet Super Sukhoi dari India
Kasus ini menambah tekanan terhadap pemerintah Pakistan, yang tengah dikritik terkait pengelolaan ibadah haji. Ribuan calon jemaah hingga kini belum mengetahui nasib keberangkatan mereka.
Tahun ini, Arab Saudi mengalokasikan kuota sekitar 179.210 tempat untuk Pakistan.
Dari jumlah itu, 89.605 slot diberikan kepada operator swasta, sementara 10.000 tempat disediakan untuk otoritas pemerintah Pakistan.