Madden pun mencontohkan langkah serupa yang dilakukan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menjelang akhir hayatnya. Pada tahun 2007, Kim Jong Il mengalami TIA (serangan iskemik transien) atau stroke kecil.
"Masalah kesehatannya menjadi agak genting dan dia milai bersiap untuk suksesi turun temurun. Jadi pada dasarnya mempercayakan kepada 5 atau 6 orang yang kesetiaan dan ambisinya tidak perlu dia pertanyakan untuk dijadikan wali," kata Madden.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Sempat Operasi dan Diisukan Wafat
Ini memang bukan kali pertama kondisi kesehatan Kim Jong Un dirumorkan memburuk. Kim Jong-Un yang kelebihan berat badan dan seorang perokok, telah menjadi target spekulasi kesehatan selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Dia sempat menghilang dari publik selama enam pekan pada tahun 2014 lalu dan ketika muncul kembali ke publik, dia tampak berjalan memakai bantuan tongkat yang memicu spekulasi dia terkena asam urat.
Pada tahun 2020 lalu, kesehatan Kim Jong Un juga dikabarkan memburuk. Kala itu, Kim Jong Un disebut telah menjalani prosedur kardiovaskular di Hyangsan Medical Center untuk kondisi jantungnya yang memburuk akibat kebiasaan merokok, obesitas, dan overworking.
Sebuah media Jepang, Shuukan Gendai, juga memberitakan bahwa pemimpin tertinggi Korea Utara itu berada dalam keadaan vegetative dan tidak diharapkan untuk pulih. Selain dikabarkan dalam kondisi koma, Kim Jong Un bahkan juga diisukan meninggal dunia.