WahanaNews.co | Serangan Rusia ke Ukraina telah berlangsung 2,5 bulan. Walau begitu, pasukan Moskow belum dapat menguasai ibu kota negara itu, Kiev, meski sudah berada di sekitaran kota tersebut.
Dalam menghadapi serangan Rusia ini nyatanya pihak Ukraina menggunakan sebuah strategi baru. Strategi itu adalah menciptakan banjir buatan di wilayah Utara kota Kiev.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Banjir ini sendiri dibuat dengan cara membuka bendungan yang berada di Demydiv. Ini membuat Sungai Irpin membanjiri desa dan ribuan hektar di sekitarnya. Langkah itu sejak itu dianggap berhasil menghentikan tentara dan tank Rusia menerobos garis Ukraina.
"Tentu saja, itu bagus," kata Volodymyr Artemchuk, seorang warga Demydiv yang berusia 60 tahun kepada Reuters, dikutip Senin (16/5/2022).
"Apa yang akan terjadi jika mereka (pasukan Rusia) .... mampu menyeberangi sungai kecil dan kemudian pergi ke Kiev?"
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Sekitar dua bulan kemudian, orang-orang di desa itu masih menghadapi dampak banjir. Para warga pun masih menggunakan perahu karet untuk bergerak dan menanami petak-petak kering yang tersisa dengan bunga dan sayuran.
Serangan Rusia, sejauh ini telah merenggut ribuan nyawa warga sipil. Selain itu, serangan ini juga membuat jutaan orang Ukraina melarikan diri dan membuat kota menjadi puing-puing.
Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.