Menteri Pertahanan Hongaria juga menegaskan kembali sikapnya negaranya yang menolak aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Sementara awalnya Budapest mendukung langkah tersebut, Benko kemudian menjelaskan, bagaimana sikap itu berubah ketika Kiev menunjukkan perilaku yang "tidak dapat diterima" bagi calon anggota aliansi.
“Ukraina bertindak melawan orang Hongaria yang tinggal di Transcarpathia, dan berperilaku tidak dapat diterima untuk aliansi. Setelah itu, pemerintah mempertahankan posisi bahwa Ukraina belum siap bergabung, karena tidak memenuhi standar NATO,” ujar Benko.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Kiev dan Budapest telah lama berselisih soal perlakuan terhadap etnis minoritas Hongaria yang tinggal di wilayah Zakarpatye, Ukraina barat. Wilayah tersebut tetap berada di bawah kekuasaan Hongaria hingga awal abad ke-20, berpindah tangan beberapa kali dan berakhir sebagai bagian dari Uni Soviet setelah Perang Dunia II.
Hubungan antara Ukraina dan Hongaria dengan cepat memburuk setelah otoritas Kiev pasca-Maidan mengadopsi undang-undang pendidikan yang kontroversial, yang sangat membatasi hak-hak etnis minoritas untuk diajarkan di sekolah dalam bahasa ibu mereka.
Pada akhir 2018, perselisihan meningkat ketika media Ukraina menayangkan rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan seorang konsul Hongaria membagikan paspor negara itu kepada etnis Hongaria yang tinggal di Ukraina barat.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Skandal itu – diperparah oleh fakta bahwa memegang kewarganegaraan ganda secara teknis ilegal menurut hukum Ukraina – mengakibatkan pengusiran diplomat dan perang kata-kata yang memanas antara kedua negara. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.