"Banyak yang mengira Jenderal Kim Il-sung itu pasti sudah usia 50-an tahun dan sudah berpengalaman secara militer. Tapi yang muncul adalah seorang pria muda 30-an tahun. Ah, tidak mungkin."
Namun, menurutnya, Kim Il-sung memiliki kharisma luar biasa yang mampu memikat banyak orang.
Baca Juga:
Indonesia Tersingkir dari Piala Asia U-17 Usai Dihajar Korea Utara
"Saat itu adalah masa-masa penuh kebingungan. Muncul partai komunis dan kekuatan anti-komunis berhasil digusur."
Kim Hyung-seok mengaku banyak kenalannya yang menghilang di bawah kendali Partai Komunis dan dia pun memutuskan meninggalkan kampung halamannya.
"Bila saya lebih lama lagi di sini, tak ada pilihan selain ditangkap atau masuk penjara," ujarnya.
Baca Juga:
Timnas U-17 Diharapkan Wariskan Prestasi Besar di Piala Asia 2025
Dia akhirnya meninggalkan Korea bagian utara tahun 1947.
Professor Kim Hyeong-seok, yang kehilangan beberapa kerabatnya akibat Perang Korea, juga ingat akan perkataan neneknya, yang mengaku pernah menyusui dan membesarkan Kim Il-sung.
"Kalau saya tahu dia besarnya akan seperti itu, saya mungkin akan membuatnya tidak bisa bernapas saat menyusui," demikian ungkapan neneknya atas kekecewaan dia kepada Kim Il-sung.