Teryokhin kemudian berterima kasih kepadanya, tetapi tidak
menanyakan namanya. Nenek "pahlawan" tersebut kemudian meninggalkan
tempat kejadian.
Butuh waktu enam hari sampai dia berhasil diidentifikasi dan
dihormati oleh pihak berwenang setelah banyak
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Teryokhin mengira istrinya menjaga bayi laki-laki itu saat
dia pergi untuk mengambil botol untuk anak mereka yang lain. Pasangan itu
memiliki seorang putri berusia 4 tahun dan bayi kembar berusia 18 bulan - bayi
laki-laki yang jatuh dan saudara perempuannya.
Sebagai imbalan atas tindakannya, Teryokhin memberi Sanarova
uang sebesar 1.000 rubel. Namun, nenek tersebut menolaknya karena pemberian itu
seperti menyinggung perasaannya.
Teryokhin nekat memasukkan uang hadiah itu ke dalam tasnya,
meski Sanarova berkata; "Saya tidak membutuhkannya."
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Saya tidak memikirkan risiko apa pun. Saya hanya takut
dia akan mati," jelasnya kepada kantor berita Ruptly.
"Dan kemudian saya khawatir tentang apa yang terjadi
padanya, sampai saya membaca di koran bahwa dia selamat hanya dengan memar
kecil." [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.