"Hingga saat ini, terdapat kegemparan dan kehebohan seputar kemungkinan kekalahan strategis Rusia di medan perang. Namun, sekarang tampaknya mereka mulai menyadari bahwa pencapaian tersebut sulit, bahkan mustahil. Menurut pandangan saya, hal tersebut tidak dapat diwujudkan," ujar Putin, seperti yang dikutip dari AFP.
Presiden Rusia juga menyampaikan pesan khusus kepada Kongres AS, terutama mengingat Partai Republik yang didominasi oleh Trump semakin enggan untuk terus memberikan dukungan senjata dan bantuan militer lainnya kepada Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Saya akan memberitahu Anda apa yang kami sampaikan mengenai masalah ini kepada Kongres AS dan kepemimpinan negara tersebut. Jika tujuan sebenarnya adalah menghentikan pertempuran, maka logikanya, pasokan senjata juga harus dihentikan," katanya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan perubahan kepemimpinan setelah pemilu AS, di mana Biden diperkirakan akan berhadapan dengan Trump dalam pertandingan ulang kontes mereka di tahun 2020, Putin mengindikasikan bahwa ia tidak akan melihat banyak perubahan.
"Anda baru saja bertanya kepada saya apakah pemimpin lain akan datang dan mengubah sesuatu? Ini bukan tentang pemimpinnya. Ini bukan tentang kepribadian seseorang," ucap dia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Berhadapan dengan Putin di ruangan yang dihiasi dengan ornamen di Kremlin, Carlson jarang sekali menekan atau menyoroti hubungan Putin dengan Trump, sambil duduk di kursi putih yang serasi dengan meja kecil di antara mereka.
Selama masa kepemimpinan dan setelah dikalahkan oleh Biden, Trump secara berulang kali memuji Putin dan tidak mengutuk invasi ke Ukraina.
Dia bahkan menyatakan bahwa jika terpilih kembali, ia mampu mengakhiri perang dalam "24 jam," meskipun tanpa memberikan rincian tentang bagaimana itu akan tercapai.