Arena tersebut menjadi tempat empat pelaku laki-laki bersenjata menyerbu masuk tepat sebelum band rock era Soviet, Picnic, membawakan lagu "Afraid of Nothing", Jumat (22/3/2024).
Dilaporkan, para pelaku menembak dengan senjata otomatis "dalam waktu singkat" ke arah warga sipil.
Baca Juga:
Kapendam VI/Mulawarman Benarkan Insiden Penyerangan Oknum TNI di Polres Tarakan
Penembakan tersebut menjadi serangan paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan pada 2004, yakni saat militan Islam menyandera lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan anak-anak.
Putin mengatakan bahwa 11 orang telah ditahan, termasuk empat laki-laki bersenjata yang melarikan diri dari gedung konser dan menuju wilayah Bryansk, sekitar 340 km barat daya Moskow.
"Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina. Menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," kata Putin.
Baca Juga:
Saat Patroli di Kampung Ambon Jakbar, Polisi Dikepung & Diserang Warga
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu mempunyai kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan Putin dan "penjahat lain".
Dalam rekaman video yang dipublikasikan oleh media Rusia dan saluran Telegram yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin, salah satu tersangka mengaku ditawari uang untuk melakukan serangan tersebut.