WahanaNews.co | Krisis demografi Korea Selatan semakin parah setelah data terbaru menunjukkan jumlah bayi yang lahir tahun lalu mencapai rekor terendah.
Menurut angka yang dirilis pada hari Rabu oleh Statistik Korea, 249.000 bayi lahir pada tahun 2022, turun 4,4 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan angka kelahiran terendah di dunia.
Baca Juga:
Pjs. Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Terima Kunjungan Investor Korea Selatan Oktober 2024
Dilaporkan The Guardian, angka kelahiran juga turun ke rekor terendah, memukul upaya pemerintah untuk mendorong pasangan agar memiliki lebih banyak anak.
Statistik menunjukkan rata-rata kelahiran hanya 0,78, tingkat terendah sejak catatan pertama kali diarsipkan pada tahun 1970. Selain angka kelahiran terendah, Korea Selatan juga sebagai satu-satunya negara di dunia dengan tingkat kesuburan di bawah satu.
Pemicu Warga Korsel Tidak Ingin Punya Anak
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Adapun pemicunya dikarenakan lebih banyak anak muda yang memilih untuk menunda memulai keluarga atau menyerah untuk memiliki anak sama sekali.
Mereka menyebut adanya biaya tinggi untuk membesarkan anak, prospek pekerjaan yang buruk di tengah perlambatan ekonomi, dan kenaikan harga real estat. Sementara wanita mengatakan mereka lebih suka memprioritaskan kebebasan pribadi mereka dan mengesampingkan mencari pasangan hidup.
Akibatnya, jumlah pernikahan di Korea Selatan mencapai titik terendah sepanjang masa, hanya 193 ribu pada tahun 2021.