Saat ini, Korea Selatan secara teknis masih berperang dengan Korea Utara karena Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Perang Korea itu pun menjadi awal pemisahan Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Menurut laporan media Korsel YTN, Duta Besar Israel di Seoul Akiva Tor merilis pernyataan terkait video tersebut dalam sebuah unggahan di media sosialnya yang kini telah dihapus.
"Kami telah merekonstruksi insiden teroris mengerikan yang terjadi pada 7 Oktober untuk membantu warga Korea Selatan di Asia Timur, jauh dari Israel, untuk memahami hal ini. Situasi perang saat ini," bunyi pernyataan Tor seperti dikutip AFP.
Israel memang terus berupaya "meyakinkan" dunia bahwa agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina adalah tindakan yang sah untuk membela diri.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Meski milisi Hamas, penguasa Gaza, memang melancarkan serangan ke Israel lebih dulu pada 7 Oktober lalu, namun agresi balasan Israel ke wilayah Palestina itu dianggap berlebihan hingga melanggar berbagai hukum internasional termasuk kejahatan perang.
Korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai lebih dari 21.100 orang. Sebanyak 70 persen dari korban tewas itu adalah anak-anak dan perempuan.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.