Salah satu rudal Korea Utara terbang sekitar 750 kilometer di ketinggian sekitar 2.000 km sebelum jatuh ke Laut Jepang, kata Hamada.
Sementara, pensiunan Wakil Laksamana dan mantan komandan armada Pasukan Bela Diri Maritim Jepang Yoji Koda mengatakan, hilangnya pelacakan radar pada proyektil pada hari Kamis menunjukkan itu mungkin merupakan peluncuran yang gagal.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
"Meskipun hulu ledak jatuh di Laut Jepang, puing-puing, yang akan melaju dengan kecepatan tinggi, mungkin masih melewati Jepang," terangnya.
Diketahui, Korea Utara telah mengalami beberapa tes ICBM yang gagal tahun ini, menurut pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.