WahanaNews.co | Wali Kota New York, Eric Adams, mengumumkan keadaan darurat untuk mengatasi "situasi krisis" atas masuknya migran. Lebih dari 17.000 migran telah tiba di kota itu dari perbatasan selatan sejak April.
Negara bagian yang dikuasai Partai Republik seperti Texas, Arizona dan Florida telah mengirimkan migran ke daerah Partai Demokrat dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Ini adalah bagian dari perselisihan dengan Gedung Putih ketika jumlah orang yang belum pernah terjadi sebelumnya tiba di perbatasan AS-Meksiko.
"Sejak September, rata-rata lima hingga enam bus tiba di kota setiap hari," kata Adams pada konferensi pers.
Dia mengatakan bahwa satu dari lima orang di sistem penampungan kota saat ini adalah pencari suaka.
Baca Juga:
Usai Wawancara dengan Trump Sempat Tertunda 40 Menit, Elon Musk Salahkan DDOS
"Banyak dari mereka yang tiba adalah keluarga dengan anak usia sekolah dan sangat membutuhkan perawatan medis," ujarnya.
Arus masuk itu diperkirakan akan menelan biaya New York hingga USD1 miliar tahun fiskal ini, dan Wali Kota menyerukan pendanaan federal dan negara bagian untuk membantu biaya tersebut.
"Warga New York marah," kata Wali Kota Adams.