WahanaNews.co | Pertempuran pemberontak dan pasukan federal semakin memanas
di beberapa wilayah utara Tigray di Ethiopia.
Pasukan Pemberontak Pertahanan Tigray (TDF), mengklaim bahwa mereka telah merebut beberapa kota, dimana para
saksi mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah melihat para pejuang TDF
berpatroli.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Namun, Tentara Federal Ethiopia membantah klaim tersebut, dan mengatakan
itu adalah berita palsu.
Ini adalah pertempuran paling serius sejak November, ketika pemerintah
Ethiopia menyatakan kemenangan dalam konflik tersebut.
Perang yang dimulai hampir delapan bulan lalu, telah menewaskan ribuan
orang dan jutaan orang terpaksa harus mengungsi.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Menurut perkiraan yang didukung laporan PBB baru-baru ini, setelah
pertempuran sekitar lima juta orang di Tigray membutuhkan bantuan makanan dan
lebih dari 350 ribu jiwa hidup dalam
kondisi kelaparan.
Menurut laporan, pertempuran itu muncul saat penghitungan surat suara dari
pemilihan umum senin. Namun, tidak ada pemungutan suara di Tigray karena
situasi kemanan.
Juru bicara pemberontak Gebre, Gebre Tsadiq mengatakan bahwa TDF telah
meluncurkan serangan sejak pekan lalu yang menargetkan beberapa kota. Dia mengatakan
para pejuang telah menghancurkan kendaraan militer dan menangkap beberapa
tentara.