WahanaNews.co | Krisis Ukraina yang dibiarkan berlarut-larut menjadi latar belakang tindakan Presiden China, Xi Jinping, menelepon langsung Presiden Dewan Eropa dan Komisi Eropa.
Xi Jinping menelepon Charles Michel dan Ursula von der Layen, pada Jumat (1/4/2022) malam waktu setempat untuk membicarakan krisis Ukraina.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Sejumlah Pengusaha RRT
"Krisis Ukraina terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang berlarut-larut sehingga menggoyahkan upaya pemulihan global," kata Xi.
Oleh sebab itu, dia mengajak Uni Eropa agar terus menjalin komunikasi dan berperan positif untuk menjaga stabilitas global.
"China dan Uni Eropa itu merupakan kekuatan besar, pasar yang besar, dan memiliki peradaban yang besar pula," ujar Xi sebagaimana dilansir dari ANTARA.
Baca Juga:
Prabowo dan Presiden Xi Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
Ia juga mempersilakan Uni Eropa membangun persepsinya sendiri tentang China, mengambil kebijakan tentang China secara independen dan meningkatkan kerja samanya dengan China.
Pada sore harinya, Perdana Menteri China Li Keqiang juga menjalin komunikasi via telepon dengan kedua pemimpin Uni Eropa tersebut.
Keduanya menyatakan kesiapan untuk mempererat kerja sama dengan China di berbagai bidang, di antaranya penanganan Covid-19, ekonomi dan perdagangan, dan investasi.
Dalam dua tahun berturut-turut, nilai perdagangan Uni Eropa dengan China lebih rendah dibandingkan dengan ASEAN-China. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.