Sedangkan menurut data Global Energi Monitor (GEM), lebih dari 90% dari 195 PLTU yang akan dibangun di dunia berlokasi di Asia, terutama Cina (95), India (28), dan Indonesia (23).
Ini menunjukkan konsumsi batu bara di Asia masih akan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan energi.
Baca Juga:
Maksud Hati Cegah Kiamat Batubara, Apa Daya China-India Malah Kena Murka
Meskipun beberapa PLTU yang dibangun ini akan menggantikan PLTU lama yang tingkat emisinya lebih tinggi.
“Penyelesaian PLTU yang konstruksinya sudah berjalan di negara-negara ini akan mendongkrak permintaan batu bara dan emisinya,” kata analis Centre for Research on Energy and Clean Air, Lauri Myllvitra, seperti dikutip Reuters, Senin (1/11/2021).
Ratusan PLTU ini akan menghasilkan 28 miliar ton CO2, hanya 2 miliar ton lebih rendah dari total produksi gas berbahaya tersebut dari semua sumber pada 2020 yang mencapai 32 miliar ton.
Baca Juga:
Heboh! India dan China Tolak Hapus Batubara di KTT COP26
Kapasitas energi baru terbarukan (EBT) yang dihasilkan di seluruh dunia sebenarnya mengalami peningkatan yang signifikan.
Meski demikian, batu bara tetap menjadi sumber energi primadona perekonomian global.
Terutama di Asia, di mana porsi batu-bara dalam bauran energinya bisa mencapai dua kali lipat rata-rata dunia.