Maskapai regional Binter terpaksa membatalkan empat penerbangan pada Minggu karena letusan tetapi otoritas penerbangan sipil Spanyol telah menekankan wilayah udara di atas pulau-pulau itu tetap terbuka.
Sekitar 500 turis juga telah dievakuasi oleh pihak berwenang akibat letusan gunung tersebut.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Menteri Pariwisata Spanyol, Reyes Maroto, menghadapi kritik setelah mengatakan kepada radio Canal Sur bahwa letusan itu adalah kesempatan menarik wisatawan datang ke pulau itu.
"Pulau itu terbuka. Jika hotel Anda terpengaruh, kami akan mencarikan Anda yang lain," ujar dia.
"Kesempatan ini dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya. Bagi banyak wisatawan yang ingin menikmati apa yang telah dibawa alam ke La Palma, mereka dapat melakukannya dalam beberapa pekan dan bulan mendatang," tutur dia.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Gunung berapi itu terakhir meletus 50 tahun yang lalu. Gunung itu terletak di selatan pulau La Palma, yang merupakan rumah bagi sekitar 80.000 orang.
Letusan dimulai sekitar pukul 15:00 waktu setempat pada Minggu dan mengirim lahar mengalir menuruni lereng bukit menuju desa-desa.
Pemandu wisata lokal Jonas Perez mengatakan dia masih bisa merasakan getaran dari letusan dahsyat itu.