Dua bersaudara Radkevich ditempatkan di unit yang sama dan pergi menggunakan bus pada Sabtu (19/2). Sementara itu, ayah mereka masih menunggu penempatannya.
Mengingat potensi perang yang semakin meningkat, pemimpin di daerah separatis Donetsk dan Luhansk mulai mengevakuasi perempuan dan anak-anak ke Rusia pada pekan lalu. Para pemimpin juga meningkatkan tingkat kewaspadaan militer di daerahnya.
Baca Juga:
Lithuania Bikin Rusia Emosi, Perang Dunia Kian Dekat
Sebuah pesan dikirimkan ke warga pada Minggu (20/2), dan menyatakan adalah 'tugas mulia' bagi pria untuk bergabung mempertahankan tanah air mereka.
Yury, 52, pensiunan teknisi tambang, mengatakan sisi Ukraina memiliki persiapan yang lebih baik dibandingkan 2014.
"Ada instruktur, senjata baru," dan situasinya bakal lebih sulit saat ini, menurut Yury.
Baca Juga:
PBB Desak Rusia Akhiri Perang di Ukraina
Selain para pria tua, seorang pria muda berkacamata mengatakan ia berperang untuk pertama kalinya.
Perang antara kelompok separatis pro-Rusia dan militer Ukraina telah terjadi selama delapan tahun. Namun, tensi yang meningkat di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir membuat negara Barat khawatir Rusia bakal memanfaatkan konflik ini untuk mulai menginvasi Ukraina.
Meski demikian, Moskow membantah tuduhan tersebut. [bay]