WahanaNews.co | Korea Utara diduga bergabung dengan Iran untuk memasok senjata ke Rusia demi mencapai tujuan mereka.
Lantaran sekutu Rusia semakin bertambah, Presiden Amerika Serikat Joe Biden gelisah.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa Pyongyang secara diam-diam memasok sejumlah besar peluru artileri untuk membantu perang Rusia di Ukraina.
"(Pyongyang) secara diam-diam memasok sejumlah besar peluru artileri untuk perang Rusia di Ukraina, sambil menggelapkan pengiriman dan membuatnya tampak seperti akan dikirim ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara," kata Kirby, seperti dikutip News Week, Kamis (3/11).
Kirby juga mengatakan Iran telah mengirimkan pesawat tanpa awak atau drone ke Rusia dan kemungkinan saat ini juga tengah dalam proses mengirim rudal untuk menyokong perang di Ukraina.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Menurut Kirby, berkumpulnya tiga negara itu membuat Biden lebih khawatir dibandingkan saat Presiden Rusia Vladimir Putin pertama kali menyerang Ukraina. Sebab, banyak negara-negara yang kemungkinan bakal mendukung Putin baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
"Ini mengkhawatirkan bahwa negara bangsa mana pun di seluruh dunia akan secara diam-diam atau terang-terangan mendukung Putin," ucap Kirby.
Meski begitu, menurutnya pengiriman senjata dari sejumlah negara itu membuktikan bahwa Rusia saat ini tengah terisolasi secara ekonomi dan butuh bantuan.