Trump menuding Zelenskyy tidak menghormati Amerika Serikat, menyebutnya sedang kalah perang, dan mengklaim bahwa Kyiv sudah tidak memiliki kekuatan negosiasi.
Pernyataan tersebut segera mendapat pembelaan dari para pemimpin Eropa.
Baca Juga:
Bokek Parah! Raksasa Baterai Northvolt Merugi, Utang Nembus US$8 Miliar
Namun, Lavrov justru melontarkan kritik terhadap negara-negara Eropa. Menurutnya, selama 500 tahun terakhir, Eropa telah menjadi sumber dari berbagai tragedi besar dunia, mulai dari kolonialisme, perang salib, Perang Krimea, era Napoleon, Perang Dunia I, hingga kepemimpinan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.
"Dan sekarang, setelah masa kepemimpinan Biden, muncul suara-suara yang menginginkan kebijakan yang lebih berlandaskan akal sehat. Mereka ingin mengakhiri semua perang dan menciptakan perdamaian," kata Lavrov. "Tapi siapa yang justru mendorong perang berlanjut? Eropa."
Lavrov juga menolak usulan pengiriman pasukan penjaga perdamaian dari Eropa ke Ukraina.
Baca Juga:
lmuwan Ungkap 'Penyelamat' Bumi dari Krisis Iklim
Menurutnya, Rusia sudah kehilangan kepercayaan terhadap Ukraina sejak kegagalan perjanjian Minsk yang bertujuan menghentikan konflik separatis di timur Ukraina.
"Sekarang mereka ingin menyelesaikannya dengan bayonet melalui pasukan penjaga perdamaian. Ini hanya akan membuat akar permasalahan tetap ada," tegas Lavrov.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.