WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) semakin panik dengan China.
Negeri Paman Sam memprediksi bahwa Tirai Bambu akan menyerang dan menghancurkan aset mereka di luar angkasa.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Apalagi, saat ini China memiliki rudal yang mampu meluncur dari darat ke luar angkasa untuk menghancurkan satelit yang ada di orbit Bumi.
Sebelumnya, Beijing sudah memiliki senjata laser untuk meluluhlantakkan apapun di luar angkasa.
"Saya yakin kalau kemampuan yang mereka kembangkan saat ini akan dipakai untuk menghadapi setiap potensi konflik," kata Kepala Angkatan Luar Angkasa AS, John Raymond, seperti dikutip dari situs Express, Senin (13/9/2021).
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Raymond juga mengklaim Beijing telah membangun sejumlah besar teknologi luar angkasa yang dapat memerangi satelit AS.
Teknologi itu termasuk jammer reversible dari sistem GPS AS, yang menyediakan navigasi dengan ketepatan waktu dan komunikasi satelit.
Informasi saja, sistem komunikasi dan satelit GPS adalah kunci operasi militer di banyak negara.
Jika satelit itu mengalami kegagalan, maka dapat menempatkan militer mana pun pada kerugian taktis yang serius.
China juga memiliki pasukan siber yang diklaim dapat memutus kontak Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dengan satelit yang melacak pergerakan musuh di orbit Bumi, serta menyampaikan pesan di antara personel dan memberikan informasi untuk target yang disasar.
Tak pelak, Presiden AS, Joe Biden, gundah gulana.
Perang bawah tanah kedua negara ini sedang berlangsung.
Biden harus memutar otak bagaimana menghadapi ancaman nyata yang ditimbulkan China terhadap Angkatan Luar Angkasa AS (US Space Force) di antariksa.
Di bawah pimpinan bekas anak buah Barack Obama tersebut, AS belum membuat gebrakan untuk menggerakkan Angkatan Luar Angkasa, yang merupakan cabang militer baru warisan Donald Trump.
Biden pun mendulang kritik lantaran US Space Force sangat mahal, kebijakan yang keliru, serta mengarah ke perlombaan senjata baru yang lebih berbahaya.
“Ada kesadaran dari awal bahwa sistem keamanan ruang angkasa kita (AS) cukup rentan. Pemerintahan Biden akan mengeluarkan lebih banyak dana untuk pertahanan di luar angkasa," kata Pejabat Pentagon, Greg Grant.
Perlindungan menyeluruh harus dilakukan untuk menegaskan kehadiran Amerika di orbit Bumi, sehingga tidak peduli seberapa mematikannya serangan musuh akan berfungsi cukup baik bagi militer AS untuk memproyeksikan kekuatan mereka di belahan dunia lain sebagai upaya serangan balik yang masif. [dhn]