WahanaNews.co | Lebih dari 50 orang termasuk anak-anak tewas usai aksi penembakan yang terjadi di Gereja Katolik St. Francis di Kota Owo, sebuah wilayah di Barat Daya Nigeria dilaporkan pada Senin (6/6/2022).
Korban luka-luka akibat serpihan peluru dan ledakan kini berbaring di rumah sakit umum dan menjalani perawatan intensif dari dokter.
Baca Juga:
WHO: Nigeria Pertama Luncurkan Vaksin Men5CV Baru untuk Meningitis
Insiden penembakan ini dilakukan saat jemaah Gereja Katolik St. Francis tengah merayakan hari raya Pentakosta. Pihak kepolisian setempat masih belum merilis jumlah tepat korban aksi biadab tersebut.
Salah seorang korban luka tembak, Alex Michael, menyebutkan sekelompok orang tiba-tiba datang dan menembak ke segala arah kepada kerumunan orang.
“Tiba-tiba mereka (komplotan pelaku) masuk dan langsung menembakan senjata ke segala arah, banyak orang (jadi korban),” ujar Alex dilansir dari Reuters pada Senin (6/6/2022).
Baca Juga:
BNPT Tengah Selidiki Aliran Dana Desa ke KKB di Papua Barat
Alex sendiri mengalami luka tembak di kakinya saat melindungi anaknya yang bersembunyi di bawah kursi.
Bersama dengan Alex di rumah sakit, korban selamat lainnya terlihat dibalur perban dan mengalami luka tembak yang tidak terlalu fatal.
Dokter dari rumah sakit umum, dr. Samuel Aluko, menyebutkan ada 27 orang dewasa yang menjadi korban luka-luka dan dirawat di tempatnya.
Beberapa ada yang mengalami luka fatal sampai salah seorang perempuan harus kehilangan dua kakinya.
Sementara Direktur Perawatan Medis rumah sakit umum, dr Ahmed Lasu, menyebutkan 13 anak-anak sempat dilarikan ke tempatnya namun dua di antaranya menghembuskan nafas terakhir saat akan dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Uskup Gereja Alami Trauma
Uskup Gereja Katolik dari keuskupan Ondo, Jude Ayodeji Arogundade, dikabarkan langsung diamankan ke dalam gereja saat serangan berlangsung.
Jude menyebutkan dirinya hampir tidak mempercayai matanya sendiri saat melihat banyak mayat bergelimpangan penuh darah.
“Itu adalah hal yang tidak bisa dibayangkan. Anggota tubuh bertumpukan di dalam gereja. Mayat berlumuran darah,” ujar Jude kepada saluran televisi AIT.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, dan Paus Fransiskus termasuk salah satu dari tokoh yang menyaksikan langsung pemandangan mengerikan yang disaksikan Jude.
Sementara itu, pihak kepolisian maupun pemerintah Nigeria masih belum mengumumkan pihak mana yang melakukan serangan.
Terdapat peningkatan intensitas serangan dan kekerasan yang terjadi di Nigeria.
Konflik ini terjadi antara suku Fulani dan etnis lainnya yang diduga dipicu akibat konflik tanah. [rin]