Hampir 27.000 telah menandatangani petisi di situs web presiden Ukraina, menyerukan Presiden Volodymyr Zelensky melarang mengeluarkan panggilan di tempat-tempat umum dan untuk membangun proses transparan di mana personel wajib militer dapat dipanggil.
Dalam laporan pada akhir Juni, RT merinci bagaimana Kiev mengirim orang ke garis depan tanpa pemeriksaan medis yang layak dan hanya memberi mereka beberapa hari pelatihan paling dasar.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Jajaran militer Ukraina, sedang diisi ulang tidak hanya dengan mereka yang tidak layak untuk melayani tetapi juga dengan narapidana yang dibebaskan dari penjara,” papar laporan itu.
Laporan itu juga mengungkapkan grup sedang dibuat oleh orang Ukraina di media sosial untuk membagikan lokasi perekrut secara real time, sehingga mereka yang mencoba menghindarinya dapat melakukannya. Artikel NYT juga menyebutkan kelompok semacam itu.
Beberapa orang tidak mau berperang karena kekalahan Ukraina yang tinggi, menurut NYT.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
"Berpuncak pada musim semi ini dengan 100 tewas dan hampir 400 terluka setiap hari, tetapi orang yang lain mengikuti wajib militer karena alasan politik,” papar laporan NYT. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.