WahanaNews.co | Dipicu upah lembur yang besar, gaji sejumlah pekerja sanitasi dan kebersihan Kota New York mendekati nilai USD 300.000 (Rp 4,3 miliar). Juru bicara pemerintah kota mengaitkan besarnya gaji itu dengan terjadinya pandemi Covid-19.
“Lebih dari 90 pengumpul sampah dan petugas lainnya yang bekerja untuk Departemen Sanitasi Kota New York menikmati rejeki nomplok besar tahun ini berkat kompensasi lembur enam digit,” ungkap laporan New York Post, dilansir pada Selasa (14/12/2021).
Baca Juga:
Viral Turis AS Takjub Lihat KRL Jakarta, Singgung Stasiun New York yang Jorok
Seorang perwakilan departemen mengatakan pembayaran besar itu akibat dari kekurangan staf, pandemi Covid-19, dan badai salju besar yang melanda Kota New York.
“Banyak dari mereka yang menerima kenaikan gaji adalah para pengawas usia pensiun,” papar laporan itu.
Seorang supervisor Bronx yang disebutkan dalam laporan itu menghasilkan lebih dari USD170.000 dalam lembur, sehingga gajinya hampir mencapai USD300.000 untuk tahun itu.
Baca Juga:
Katedral Canterbury Jadi Acara Disko, Umat Kristen Meradang
Dia telah bekerja untuk kota itu sejak tahun 2000. Supervisor lain dari Brooklyn, dilaporkan memperoleh lebih dari USD160.000 dalam upah lembur, sehingga totalnya untuk tahun ini menjadi hampir USD300.000.
Komisaris Departemen Sanitasi, sebagai perbandingan, memiliki gaji pokok USD243.000.
Menurut lembaga think tank Empire Center for Public Policy, lonjakan upah lembur untuk Departemen Sanitasi (dari USD151 juta untuk tahun fiskal 2020 menjadi USD283 juta tahun lalu) adalah lompatan tertinggi untuk departemen kota mana pun.
Kepala Asosiasi Sanitasi Berseragam Harry Nespoli juga mengatakan ada pembekuan perekrutan selama setahun, yang menyebabkan banyak pekerjaan yang harus dilakukan tapi tidak banyak orang yang melakukannya.
“Mereka tidak mempekerjakan siapa pun selama pandemi karena ada pembekuan perekrutan. Sampahnya tetap harus diangkut,” papar Nespoli. [rin]