WahanaNews.co | Gegara hantaman Badai Ida yang menyapu sebagian besar wilayah Louisiana, Amerika Serikat, listrik di New Orleans mati total pada Senin (30/8) dini hari
"Listrik kami sekarang terputus, di seluruh kota! Ini waktunya kalian berlindung di tempat aman. Ini bukan waktu yang tepat untuk berkeliaran!" ujar Wali Kota New Orleans, LaToya Cantrell, melalui Twitter.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Tak lama setelah Cantrell mengumumkan kondisi tersebut, perusahaan pemasok daya New Orleans, Entergy, langsung menyatakan bakal menyediakan listrik cadangan agar stasiun pompa pengendali banjir di kota tersebut dapat tetap beroperasi.
Layanan Cuaca Nasional AS memang memperingatkan bahaya banjir di tengah hantaman Badai Ida ini di beberapa daerah, seperti Jean Lafitte. Wali Kota Jean Lafitte, Tim Kerner, melaporkan bahwa saat ini genangan air di daerah pimpinannya itu sedang terus meluap.
"Sangat kacau. Tanggul kami hampir jebol. Ada sekitar 75 hingga 200 orang terkatung-katung di Barataria," kata Kerner kepada media afiliasi ABC, WGNO, sebagaimana dikutip AFP.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Kerner mengatakan bahwa angin akibat Badai Ida sangat kencang sehingga mereka tak dapat mengoperasikan perahu untuk mengevakuasi warga di Barataria.
"Kami sudah mengirimkan satu kelompok kecil untuk mencoba mengevakuasi warga di daerah paling bahaya. Situasinya sangat bahaya. Saya tak pernah melihat air sebanyak ini sepanjang hidup saya," tutur Kerner.
Badai Ida ini memang sangat parah, sampai-sampai pihak berwenang memasukkan bencana ini ke Kategori 4, meski sudah turun ke Kategori 1 pada Senin dini hari.