WahanaNews.co | Produsen minyak terbesar kedua di Rusia, Lukoil, mendesak agar invasi militer di Ukraina segera distop.
Dalam pernyataan di situsnya, perusahaan mengatakan sangat prihatin dengan “peristiwa tragis di Ukraina” dan mendukung upaya perundingan untuk mengakhiri konflik.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dewan direksi menyerukan agar "konflik bersenjata dihentikan secepatnya dan mendukung penuh resolusi melalui proses perundingan dan cara-cara diplomatik".
Sejauh ini, Lukoil menjadi perusahaan besar pertama di Rusia yang secara terbuka bersuara menentang invasi.
Konflik yang telah berlangsung delapan hari memang berdampak keras pada bisnis di Rusia, khususnya industri migas yang menjadi andalan negara tersebut.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Sedikitnya tiga investor besar sudah menyatakan hengkang dari proyek-proyek migas dan usaha patungan dengan perusahaan lokal di Rusia. Mereka termasuk BP, Shell, dan Equino. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.