WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin tengah menyiapkan rencana untuk menggelar pertemuan bilateral yang waktunya masih akan ditentukan.
Pertemuan tersebut dinilai berpotensi menjadi momen penting dalam dinamika politik global, terutama terkait isu keamanan Eropa dan konflik Rusia-Ukraina yang hingga kini belum berakhir.
Baca Juga:
Presiden Trump Puji Prabowo: “Sosok Luar Biasa dari Indonesia” di KTT Perdamaian Gaza
Menanggapi rencana itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan agar Ukraina dan negara-negara Eropa turut dilibatkan dalam pertemuan antara Trump dan Putin.
Menurut Macron, diskusi antara dua pemimpin besar dunia tersebut tidak bisa dilepaskan dari kepentingan kawasan, khususnya negara-negara yang terdampak langsung oleh konflik di Ukraina.
“Ukraina seharusnya hadir karena ini menyangkut nasib negara tersebut,” ujarnya dikutip Anadolu, Selasa (21/10/2025).
Baca Juga:
Trump Akui AS Izinkan Hamas Persenjatai Diri Kembali untuk Periode Tertentu
Macron menilai, pertemuan antara Trump dan Putin sebaiknya juga digunakan untuk membahas secara mendalam dampak perang Rusia-Ukraina terhadap stabilitas keamanan di Eropa.
“Sehingga, negara-negara di kawasan itu juga harus ada di meja perundingan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Macron menegaskan kembali komitmen Prancis dan sekutunya untuk terus mendukung Ukraina di tengah perang yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Ia memuji ketahanan dan semangat rakyat Ukraina yang terus bertahan meskipun berada dalam tekanan besar.
Dia juga menyoroti kemajuan Ukraina di berbagai bidang, termasuk kemampuan mereka untuk tetap berinovasi dan berproduksi di tengah situasi konflik.
“Kami (negara-negara Eropa) akan mengadakan pertemuan di London untuk menggalang dukungan terhadap Ukraina agar terus bergerak maju,” tuturnya.
Dalam forum yang dijadwalkan digelar di ibu kota Inggris itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy disebut akan turut hadir.
Macron menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa upaya perdamaian untuk Ukraina harus dijalankan sesuai prinsip hukum internasional.
“Keamanan dan kedamaian untuk Ukraina harus diberlakukan dan Eropa akan tegas mendukungnya,” katanya.
Sementara itu, di sisi lain, Trump sebelumnya sempat mendorong Zelensky agar mencari titik kompromi dengan Rusia dan menghentikan pertempuran di garis depan.
Namun, Zelensky dengan tegas menolak gagasan tersebut dan menegaskan bahwa negaranya tidak akan memberikan konsesi apapun kepada Moskow.
Adapun rencana pertemuan antara Putin dan Trump bermula dari pembicaraan melalui sambungan telepon pada Kamis (16/10/2025).
Keduanya dikabarkan telah sepakat menugaskan masing-masing menteri luar negeri mereka untuk bertemu di Budapest, Hungaria, pekan depan guna menyiapkan agenda dan poin-poin utama yang akan dibahas dalam pertemuan puncak nanti.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]