Sementara itu, Kamboja mengevakuasi ratusan warga dari Desa Prey Chan yang berada di area sengketa untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi.
Dalam rangka meredakan situasi, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengadakan komunikasi langsung melalui telepon dengan Anutin.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Dorong Kerja Sama Konkret dan Integrasi Kawasan
Ia juga menghubungi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet untuk memastikan semua pihak tetap berkomitmen pada solusi damai serta tidak memperluas konflik.
Dialog yang akan difasilitasi Malaysia itu merujuk pada Kuala Lumpur Peace Accord, kesepakatan yang sebelumnya ditandatangani dan disaksikan oleh Presiden AS Donald Trump saat KTT ASEAN.
Kesepakatan tersebut bertujuan mengakhiri rangkaian bentrokan yang terjadi pada Juli dan menewaskan 43 orang serta memaksa lebih dari 300.000 warga sipil mengungsi.
Baca Juga:
Bertolak ke Malaysia, Mendag Busan akan Dampingi Presiden RI dalam KTT ke-47 ASEAN
Anwar menegaskan kembali bahwa semangat persahabatan dan penghormatan terhadap gencatan senjata harus terus dijaga sesuai isi kesepakatan tersebut.
Ia juga menyatakan kesiapan Malaysia untuk tetap berperan sebagai fasilitator proses perdamaian.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan menjelaskan bahwa Kamboja telah meminta agar pembicaraan lanjutan diselenggarakan di Kuala Lumpur.