Kesepakatan ini juga muncul setelah sejumlah upaya sebelumnya mengalami hambatan, seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Joe Biden yang mencoba mengaitkan kerja sama pertahanan ini dengan upaya normalisasi diplomatik Saudi-Israel.
Salah satu penyebab mandeknya rencana tersebut adalah operasi militer Saudi di Yaman.
Baca Juga:
Negosiasi Tarif dengan AS Menghangat, Prabowo Tancap Gas Sederhanakan Aturan Impor
Menariknya, dalam kesepakatan terbaru ini tidak disebutkan apakah Saudi akan diizinkan membeli jet tempur siluman F-35 Lockheed, salah satu alutsista paling canggih dan diincar Riyadh.
Sumber diplomatik menyebut, pembicaraan soal potensi pembelian F-35 memang berlangsung, tetapi belum ada keputusan akhir dari Washington.
Jika disetujui, Saudi akan menjadi negara kedua di Timur Tengah, setelah Israel, yang mengoperasikan jet tempur generasi kelima tersebut.
Baca Juga:
Ketegangan AS-Iran Kembali Membara Lewat 'Mulut Pedas' Trump
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.